Saturday, August 27, 2011

















TENGGARONG – Kabar musibah longsor yang terjadi di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kukar pada Kamis (25/8) malam sampai juga ke Bupati Kukar Rita Widyasari yang saat kejadian sedang melaksanakan safari Ramadan di Muara Muntai. Rita tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 03.00 dinihari, Jumat (26/8) dan langsung menyerahkan bantuan Rp20 juta.
Selain itu pada saat yang sama Badan Kesbang Polinmas Kukar juga menyalurkan bantuan berupa 200 Kg beras, 20 dos mie instant, 20 liter minyak goreng, 20 Kg gula pasir, 20 kotak teh, 40 botol kecap dan 10 dos air mineral.
Jika pada Kamis (25/8) malam sekitar pukul 21.00 Wita, jumlah rumah yang terkena longsor baru berjumlah 11 rumah, namun pada dinihari Jumat (26/8) jumlah rumah yang menjadi korban longsor bertambah menjadi 21 rumah.
Camat Sebulu Irianto melalui Kasi Trantib Kecamatan setempat Suprapto menjelaskan, musibah yang menimpa warga RT 2 hingga RT 4 tersebut, terjadi sekitar pukul 20.40 Wita saat warga baru selesai melaksanakan salat tarawih di masjid yang berdampingan dengan lokasi longsor.
“Kebetulan saat itu saya ada di lokasi kejadian. Pertama-tama terdengar bunyi kraaak!, tanah mulai turun dan orang-orang langsung berhamburan keluar saya juga bantu evakuasi, tak lama setelah itu langsung longsor ke sungai,” ujar Suprapto saat dihubungi melalui telepon genggam, Jumat (26/8) pagi kemarin.
Lebih lanjut dikatakannya, tanda-tanda longsor berupa retakan-retakan di tanah memang sudah terlihat sejak 15 hari lalu. Melihat tanda itu, pihak kecamatan langsung memperingatkan warga di lokasi untuk waspada. “Bahkan kami juga sempat minta mereka kosongkan rumah. Namun karena akan lebaran, warga baru mau meninggalkan rumah setelah lebaran. Tak taunya malam tadi sudah kejadian,” terangnya.
Akibat longsor selain 21 rumah ambruk, warga dari 29 rumah lainnya yang berada di dekat lokasi kejadian juga dievakuasi ke pengungsian. Secara keseluruhan, korban yang dievakuasi berjumlah 54 kepala keluarga dan 190 jiwa...Sumber : Koran Kaltim

Friday, August 26, 2011

Tenggarong, Kalimantan Timur (ANTARA News) - Sedikitnya 21 rumah warga Desa Sebulu Ilir, Kalimantan Timur, ambruk ke Sungai Mahakam akibat abrasi di tepian sungai tersebut, Kamis (25/8) malam.

Dilaporkan di Tenggarong, Jumat, bahwa dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa karena tanda-tanda akan longsor sudah terlihat beberapa hari sebelumnya sehingga warga sudah mempersiapkan diri.

Sebagian rumah warga di Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang ambruk ke dalam sungai kini terlihat atapnya saja, sedangkan bagunan rumah terendam dalam air.

Camat Sebulu Irianto didampingi Kasi Trantib Kecamatan setempat Suprapto di Tenggarong menjelaskan bahwa musibah yang menimpa warga RT 2 hingga RT 4 tersebut, terjadi sekitar pukul 20.40 Wita saat warga baru selesai melaksanakan shalat Tarawih di masjid yang berdampingan dengan lokasi nahas tersebut.

"Kebetulan saat itu saya ada di lokasi kejadian. Pertama-tama terdengar bunyi 'kraaaaak'!, tanah mulai turun dan orang-orang langsung berhamburan keluar saya juga bantu evakuasi, taklama setelah itu langsung longsor kesungai," ujar Suprapto.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa tanda-tanda longsor berupa retakan-retakan ditanah memang sudah terlihat sejak 15 hari lalu. Melihat tanda itu, pihak kecamatan langsung memperingatkan warga dilokasi itu untuk waspada.

"Bahkan kami juga sempat minta mereka kosongkan rumah. Namun karena akan lebaran, warga baru mau meninggalkan rumah setelah lebaran. Tak taunya malam tadi sudah kejadian," terangnya.

Ia menambahkan bahwa akibat longsor tersebut selain 21 rumah ambruk, warga dari 29 rumah lainnya yang berada didekat lokasi kejadian juga dievakuasi kepengungsian. Secara keseluruhan, korban yang dievakuasi berjumlah 54 kepala keluarga, 190 jiwa.

"Korban di evakuasi di Posko yang kami dirikan ditempat yang aman, sebagain lagi kami tepatkan di rumah-rumah warga yang memang kosong," katanya.

Mendengar musibah tersebut Bupati Kukar Rita Widyasari yang saat itu menginap di Muara Muntai dalam rangka acara Safari Ramadan, langsung menuju Sebulu .

Rita tiba di lokasi kejadian sekitar 03.00 Wita dinihari, Jumat (26/8) dan langsung menyerahkan bantuan Rp20 juta.

Badan Kesbang Polinmas Kukar juga menyalurkan bantuan berupa 200 kg beras, 20 dos mie instant, 20 liter minyak goreng, 20 kg gula pasir, 20 kotak teh, 40 botol kecap dan 10 dos air mineral. (ANT.KR-ADI)



Longsor, 10 Rumah Warga Sebulu Masuk Sungai



TENGGARONG – Kemarin malam (25/8) sekitar pukul 21.00 Wita, sebanyak 10 rumah warga di Rt 02, Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) masuk kedalam sungai karena tanah yang berada dibawah rumah mengalami longsor.” Ada 10 rumah mas, bahkan menara Masjid Al-Izhar hingga bengkel motorpun juga ikut roboh,” kata Muhammad warga setempat saat dihubungi Koran Kaltim malam kemarin.

Akibat longsor tersebut setidaknya sepanjang 150 meter tanah ambruk dan terturun, bahkan 10 rumah warga yang letaknya tepat berada dipinggiran sungai ikut masuk kedalam sungai dan nyaris larut.” Saat kejadian semua penghuni rumah ada yang sedang berada diluar, tapi ada beberapa pemilik rumah yang berada didalam langsung berusaha lari keluar, beruntung semuanya berhasil menyelamatkan diri,” ucapnya.

Sebelum kejadian, ucap Muhammad, kondisi tanah disekitar lokasi kejadian sudah retak. Bahkan, tambahnya, pipa PDAM juga bocor.” Sebenarnya sudah dikhawatirkan akan terjadi hal seperti ini, tapi tiba-tiba saja longsor ini terjadi malam ini (Rabu,Red). Bahkan, saat ini masih ditakutkan longsor ini akan melebar karena jarak rumah saya hanya berkisar 50 meter dari lokasi kejadian,” terangnya.

Mengenai kondisi usai kejadian tersebut, Muhammad mengatakan, saat ini listrik padam sehingga situasi di lokasi kejadian sangat gelap hanya dibantu cahaya senter saja. Selain itu, akibat longsor tersebut jalan semenisasi di Desa Sebulu Ilir tersebut terputus.” Untuk mengantisifasi akan adanya longsor susulan, kejadian tersebut langsung diumumkan melalui Masjid. Selain itu, polisi juga telah melakukan pemasangan police line,” katanya.

Sementara itu, Kapolsek Sebulu AKP Andre Anas saat dihubungi mengatakan, pihaknya saat ini sudah melakukan evakuasi terhadap para korban. Dan berdasarkan data yang didapat, setidaknya ada 11 rumah dan menara Masjid yang terkena longsor dan masuk kedalam sungai.” Untuk indikasi adanya korban jiwa belum ada, dan mengenai penyebab pasti longsor tersebut belum bisa diketahui. Tapi, sekitar satu bulan lalu kondisi tanah dilokasi kejadian sudah retak,” tuturnya kepada Koran Kaltim.

Andre menerangkan, untuk mengantisifasi adanya korban jiwa akibat banyak warga yang datang untuk melihat langsung musibah tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan pemasangan garis polisi.” Kami langsung melakukan penangangan awal, nanti kalau ada perkembangan lain akan kami sampaikan,” ucapnya. (bio)

Blogroll

By Surya Putra Selerong. Powered by Blogger.

Total Pageviews

Random Posts

Social Share

Sponsor

Recent comments

Profile

My photo
Selerong, Indonesia, Kalimantan Timur, Indonesia
Surya Putra Selerong

Followers

Powered By Blogger

Blogger templates

Recent Comments

Pages

Bahasa Kutai

Popular Posts